Tantangan Seorang Penerjemah Tertulis
- Seorang penerjemah harus memiliki kecepatan mengetik yang lebih. Kecepatan mengetik tentu saja dapat menghemat waktu kerja, apalagi ketika mengejar deadline. Seorang penerjemah yang memiliki kecepatan pemahaman teks dan pemilihan padanan kata apabila tidak memiliki keahlian kecepatan mengetik bisa memboroskan waktu, efeknya seringkali klien komplain karena deadlinenya tidak terpenuhi. Disini kecepatan mengetik tentu saja bisa ditingkatkan secara otodidak, dengan membiasakan diri setiap waktu untuk meningkatkan kecepatan mengetik di atas keyboard.
- Pemadaman listrik. Salah satu tantangan yang seringkali menghambat kinerja seorang translator adalah karena pemadaman listrik mendadak. Kasus seperti ini bisa saja menghilangkan file yang belum tersimpan ketika penerjemah melakukan pengetikan di komputer. Untuk mensiasatinya, kita bisa memasang UPS untuk menyimpan daya listrik sehingga file bisa kita simpan. Selain itu, penggunaan UPS bisa menjaga keawetan harddisk komputer kita.
- Banyak Membaca Referensi. Seorang penerjemah memang harus jeli dalam memahamai setiap makna dan kata yang hendak diterjemahkan. Sering kali kosakata yang ingin diterjemahkan begitu spesifik (misal spesifik dalam ilmu kedokteran), sehingga penerjemah mesti mencari referensi istilah-istilah dalam bidang kedokteran sehingga hasil terjemahannya memiliki keakuratan dan mutu yang tinggi. Dalam era internet seperti sekarang ini, referensi bisa kita cari melalu mesin pencarian google. Oleh karena itu, seorang penerjemah harus bisa tahan lama di depan komputer untuk membaca referensi.
- Salah ketik dan Salah grammar. Tanpa disadari ketika kita mengetik, seringkali kita melakukan kesalahan ketik (typo) dan salah dalam menerapkan aturan tata bahasa tertulis yang tepat. Untuk menghindari hal seperti ini, kita perlu melakukan pengeditan dengan teliti. Selain itu, kita juga membutuhkan proofreader untuk mengetahui letak kesalahan kita.

